Selasa, 24 Februari 2015

Mantra Kramaning Sembah


Om Awignam Astu.

Dibawah ini adalah mantra – mantra yang umum dipakai untuk persembahyangan sesuai tradisi Hindu Bali, atau yang sering disebut dengan Kramaning Sembah, serta mantra untuk masing – masing Istha Dewata yang berstana di masing - masing pura yang berbeda.

A. Muspa Puyung Atau Tanpa Sarana

Puyung atau sembah atau pemuspan yang pertama, pengucapan mantra ini bertujuan menyucikan, memurnikan dan menyatukan pikiran dan jiwa kita dengan yang Maha Esa. Dalam mantra ini juga terdapat pengucapan dari kavaca bija mantra "Hum" yaitu bija mantra untuk perlindungan diri, serta astra bija mantra "Phat" atau bija mantra yang berarti senjata yang mampu mengahalau berbagai kekuatan jahat. Mantranya sebagai berikut tanpa bunga :

Om Hum Rah Phat astraya namah
Om Atma tatwātma sudhamam swaha
Om Ksama sampurnaya namah
Om Sri Pasupataye Hum Phat
Om Sukham bhavantu
Om Sriyam bhavantu
Om Poornam bhavantu ya namo namah


Om-Tuhan; Hum-bijaksara mantra perlindungan; Rah-bijaksara mantra; Phat-bija mantra senjata; astraya-senjata; namah- sujud.
Om-Tuhan; Atma-roh; tatwatma-pengetahuan roh yang sejati; suddha-suci; mam-aku; swaha-persembahan
Om-Tuhan; Ksama-ampuni; sampurnaya namah-sempurnakanlah
Om-Tuhan;Pasupataye-penguasa semua mahkluk;Hum-baju zirah/perlindungan; Phat- senjata bija mantra
Om-Tuhan; Sukham-kebahagiaan; bhavantu-semoga ada
Om-Tuhan; Sriyam-kesejahteraan; bhavantu-semoga ada
Om-Tuhan; Poornam-kesempurnaan; bhavantu-semoga ada; ya namo namah- atas karunia-Mu

Ya Tuhan, lindungilah kami dan usirlah kekuatan jahat
Ya Tuhan, Roh yang utama, dengan pengetahuan atma sucikanlah hamba.
Ya Tuhan, ampuni dan sempurnakanlah
Ya Tuhan, Pasupati, lindungilah kami dan usirlah segala kekuatan jahat.
Ya Tuhan, semoga ada kebahagiaan
Ya Tuhan, semoga ada kesejahteraan
Ya Tuhan, semoga semua sempurna, sembah sujud kami kepada-Mu


B. Muspa Kepada Dewa Surya Aditya

Pemuspan selanjutnya atau yang kedua biasanya ditujukan kepada Dewa Surya atau Aditya. Dewa surya adalah Dewa Matahari, beliau merupakan sumber cahaya utama bagi kehidupan atau Parama Jyotir, tanpa adanya Matahari tidak akan ada kehidupan di dunia, hanya akan ada kegelapan. Cahaya adalah simbol dari Tuhan itu sendiri, sehingga dalam sastra suci disebutkan "Asawadityo Brahman" yang berarti sesungguhnya Matahari itu adalah Brahman itu sendiri. Cahaya juga adalah simbol pengetahuan, dimana dengan pengetahuan yang benar akan membawa kita menuju kebenaran yang abadi, jadi dalam pemuspan ini secara tidak langsung kita juga memohon cahaya pengetahuan suci untuk dapat mencapai Beliau Yang Maha Esa. Mantranya sebagai berikut dengan sarana bunga putih :

Om Japa kusuma sankasham
Kasyapeyam mahadyutim
Tamorin sarwa papagnam
Pranatosmi diwakaram


Aku berdoa pada Surya, Matahari, pembuat siang hari, musuh dari kegelapan, yang bersinar cemerlang, putra dari Kasyapa, yang bersinar bagaikan bunga Japa.

Om Adhi Dewa namastubhyam 
Prasida mama bhaskara 
Diwakara namstubhyam 
Prabhakara namostuthe

Hormat kami kepada dewa yang utama 
Berkahilah hamba, O dewa yang memberikan cahaya 
Hormat kami kepada Engkau yang membuat pagi hari 
Hormat kami kepada Engkau, sumber dari segala cahaya.

Om adityasya parama jyotir
Rakta teja namostute
Sweta pankaja madyaste
Bhaskaraya namostute

Aditya-dewa surya,matahari; Parama-utama; Jyotir-cahaya
Rakta-merah; teja-sinar; namostute-hormat kepada
Sweta-putih; pankaja-teratai; madyaste-ada ditengah – tengah
Bhaskara-dewa matahari,surya; namostute-hormat kepada

O, Aditya, engkau adalah sumber cahaya yang utam
Hormat kami kepada-Mu yang bersinar kemerahan
Engkau yang duduk ditengah bunga teratai putih
Hormat kami kepada dewa Bhaskara.

Om Pranamya bhaskara dewam
Sarwa klesa winasanam
Pranamya aditya siwartam
Bukti mukti wara pradam

Pranamya-salam hormat kepada, Baskara-yang bersinar,Dewam-Dewa
Sarwa-berbagai, klesa-penderitaan, winasanam-penghancur
Pranamya-salam hormat kepada, aditya-matahari, siwa-dewa siwa, tam-adalah
Bukti-kesenangan, mukti-kebebasan, wara-memberikan, pradam-anugerah

Hormat kami kepada dewa yang bersinar, Baskara
Yang menghancurkan segala penderitaan
Hormat kami kepada aditya, dewa surya yang adalah perwujudan dari Siwa
yang memberikan dan menganugerahkan kesenangan dan kebebasan(moksa)

Om Bhaskaraya vidmahe
Diwakaraya dhimahi
Tanno surya pracodayat
(Gayatri Surya)

Om Hrang Hring Sah Parama Siwāditya ya namah swaha.

C. Muspa Ke Luhuring Akasa

Dalam upacara yang bersifat besar, biasanya setelah muspa ke Surya dilanjutkan muspa kepada luhuring akasa, atau kepada para dewa yang berstana di angkasa raya yang sunyi dan hening, dengan sarana Kwangen, mantranya sebagai berikut:

Om Akàsam nirmalam sunyam
Guru Dewabhyo màntaram
Siwa nirwana wiryanam
Rekhà Omkara wijayam

Om Akasa dewatabyo namo namah swaha

Om-Tuhan: akasa-angkasa; nirmalam-suci; sunyam-hening
Guru dewabyo-para guru suci; mantaram-bertempat tinggal
Siva-dewa Siva; nirvana-surga; wiryanam-kekuatan hebat,cemerlang
Rekha-perwujudan; omkara-aksara Om; wijayam-kejayaan

Ya Tuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan hening.
Guru rohani yang suci berstana di angkasa raya yang luas
Siwa yang agung penguasa nirwana
Perwujudan aksara Om yang senantiasa jaya
Sembah sujud kami pada dewata penguasa angkasa raya.

D. Muspa Atau Persembahyangan Kepada Pertiwi, Ibu Bumi

Pemuspan yang ditujukan kepada Pertiwi atau Ibu Bumi, biasanya pemuspan ini dilakukan setelah pemuspan kepada Dewa Surya. Pertiwi adalah Ibu Bumi, yang menopang alam, tumbuhan dan manusia. Sehingga kita wajib memuja Beliau, sebagai ungkapan terima kasih kita atas segala karunianya. Tanpa ditopang oleh Beliau kita tak akan mungkin mampu melaksanakan segala kegiatan ritual upacara keagamaan. Kita berterima kasih karena Beliau telah menyediakan segala kebutuhan hidup, dan segala kebutuhan material upacara keagamaan kita. Mantranya sebagai berikut dengan sarana bunga :

Om Pretiwi sariram dewi
Catur dewi mahadewi
Catur asrame bhatari
Siwa bhumi mahadewi

Om-Tuhan; pretiwi-bumi; sariram-wujud; dewi-dewi
Catur-empat; dewi-dewi; mahadewi-dewi utama
Catur-empat; asrame-tingkatan hidup; bhatari-dewi
Siva-dewa Siva; bhumi-bumi; mahadewi-dewi utama

Ya Tuhan dalam perwujudan-Mu sebagai Ibu Pertiwi

Dewi yang utama dari catur dewi
Dewi yang dipuja dalam setiap tingkatan kehidupan
Engkau adalah Ibu Bumi pendamping dari Siva.
Sembah sujud kami pada Ibu Pertiwi.

Om Pretiwi devyai widmahe
Sahasra murtaya dhimahi
Tanno pretiwi pracodayat.
(Gayatri Pertiwi)

Pamuspan selanjutnya tergantung dari sulinggih atau pemangku yang memimpin upacara, disini akan diberikan beberapa mantra yang umum dipakai saat pamuspan. Antara lain mantra yang Hyang Guru atau yang berstana di Kemulan, Dewa yang berstana di Padmasana serta beberapa mantra dari Istha Dewata sesuai dengan pura dimana persembahyangan dilaksanakan.

E. Muspa Di Kemulan

Pemuspan yang ditujukan kepada Hyang Guru dan Trimuri yang berstana di Rong Tiga atau Kemulan. Mantra ini adalah yang ditujukan pada para leluhur yang telah menyatu kembali dengan Tuhan atau Amoring Acintya, atau disebut dengan Hyang Guru. Dimana Hyang Guru atau para guru suci sejatinya tiada lain adalah perwujudan dari Brahma, Wisnu dan Siva itu sendiri. Dengan sarana Kwangen atau bunga tiga warna, mantranya sebagi berikut :

Om Brahma Wisnu Iswara dewam
Tri purusha suddhātmakam
Tridewa tri murti lokham
Sarwa wigna vinasanam

Om-Tuhan; Brahma-dewa Brahma; Wisnu-dewa Wisnu, Iswara-Siva; dewam-dewa.
Tri-tiga; purusha-perwujudan dewa; suddha-suci; atmakam-roh pribadi
Tri-tiga; dewa-dewa; murti-perwujudan; lokham- alam
Sarwa-berbagai; wigna-rintangan; vinasanam-menghancurkan

Ya Tuhan dalam manifestasimu sebagai Brahma Wisnu dan Iswara
Tiga perwujudan yang Mahasuci
Tiga Dewa adalah Trimurti penguasa ketiga dunia
Penghancur segala halangan dan bencana
Sembah sujud kami kepada-Mu

Om Brahma Wisnu Iswara dewam
Jiwatmanam trilokanam
Sarwa jagat pratisthanam
Suda klesa winasanam

Om Aim Sri Gurubyo ya namah swaha

Om-Tuhan; Brahma-dewa Brahma; Wisnu-dewa Wisnu; Iswara-Siva; dewam-dewa
Jiwa-roh; atmanam-atma; trilokanam-tiga dunia
Sarwa-semua; jagat-alam; pratiathanam-berstana
Suda-suci; klesa-penderitaan; winasanam-menghancurkan

Ya Tuhan, dalam perwujudan-Mu sebagai Brahma Wisnu dan Siva
Yang merupakan Roh dari ketiga loka
Yang meliputi semua alam semesta
Menyucikan dan menghancurkan segala penderitaan

Gurur Brahma Gurur Vishnu
Gurur Devo Maheshvarah
Guru Shakshat Param Brahma
Tasmai Sri Gurave Namah

F. Muspa Atau Persembahyangan Kepada Dewata Yang Berstana Di Padmasana

Muspa kehadapan Hyang Widhi dalam manifestasi Beliau sebagai Siva yang berwujud Ardha Nareswari yang berstana di padamasana. Mantra ini biasanya dipergunakan pada saat sembahyang purnama tilem, dimana dewa yang dipuja adalah Siva yang meliputi segalanya dan ada dimana – mana.

Om Namah dewa adistanaya
Sarwa vyapi vai sivaya
Padmasana ekapratisthaya
Ardanaresvaryai namo namah

Om-Tuhan; namah-sembah sujud; dewa-dewa; adi-utama; stana-bertempat tinggal
Sarwa-berbagai; wyapi-ada; vai-adalah; siva-dewa Siva
Padmasana-singgasana teratai; eka-satu; prastistha-berstana
Ardanareswaryai-dewa Ardanareswari; namo-sembah sujud; namah-sembah sujud.

Sembah sujud kami kepada dewata yang berstana di tempat yang paling utama
Kepada siwa yang meliputi segalanya
Beliau yang Maha Esa yang duduk diatas bunga teratai
Kepada dewata Ardhanareswari, kami memuja.

G. Muspa Atau Persembahyangan Kepada Semua Dewata Yang Hadir Atau Samodaya

Muspa kepada semua dewata atau samodaya. Pamuspan ini ditujukan kepada semua manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, sebagai para Dewa dan Dewi, para Guru dan Brahmana suci, Istha dewata dan para leluhur atau bhatara Hyang.

Om Samodaya ma sivaya
Nara astava sanghaya
Namaste vayu akasa
Sarwa – sarwa namaste

Om-Tuhan; samo-sama; daya-kekuatan; ma-adalah; siva-dewa Siva
Nara-pribadi rohani; asta-delapan; sangha-kelompok
Namaste-hormat; vayu-dewa angin; akasa-angkasa raya
Sarwa- sarwa-semua dan berbagai; namaste-hormat

Ya Tuhan, kepada semua perwujudan kekuatan Siva
Dewata penguasa delapan penjuru
Pada Vayu, angin, keberadaan dan akasa, kehampaan
Sembah sujud pada semua manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa

Om Sarvebhyo gurubhyo namah
Sarvebhyo dewabhyo namah
Sarvebhyo brahmanebhyo namah
Istha dewatabhyo namah
Kula dewatabhyo namah

Sembah sujud kami pada para guru suci
Sembah sujud kami pada para dewa
Sembah sujud kami pada para brahmana suci
Sembah sujud kami Istha dewata
Sembah sujud kami pada para leluhur suci Hyang Guru dan bhatara kawitan.

Om Anugraha manoharam
Dewa datta nugrahakam
Arcanam sarwa pujanam
Namah sarwa nugrahakam

Om-Tuhan; anugraha-angugrahkan; manoharam-indah, cantik, menarik hati
Dewa-dewata; datta-pemberian; nugrahakam-anugrahkanlah
Arcanam-pemujaan arca; sarwa-berbagai; pujanam-pemujaan
Namah-sembah sujud; sarwa-berbagai; nugrahakam-anugrah

Ya Tuhan, anugerahilah kami, Engkau yang yang menarik hati
Dewata yang memberikan anugrah
Yang dipuja dalam semua pemujaan
Sembah sujud kami kepada Engkau pemberi semua anugrah.

Dewa – dewi mahasiddhi
Yajnangga nirmalatmaka
Laksmi siddhisca dirgahayur
Nirwigna sukha wreddisca.

Om Ghrim anugraha arcanaya namo namah swaha
Om Ghrim anugraha manohara ya namo namah swaha

Dewa-dewata; dewi-dewi; mahasiddhi-maha hebat
Yajnangga-perwujudan yajna; nirmalatmaka-roh pribadi yang suci tanpa noda
Laksmi-keberuntungan; siddhi-keberhasilan; ca-dan; dirgahayu-kesejahteraan
Nirwigna-tiada rintangan; sukha-kesukaan; wreddisca-anugrah

Dewa – dewi yang maha hebat
Perwujudan yadnya dan pribadi yang suci tanpa noda
Pemberi anugrah kekayaan, keberhasilan dan panjang umur
Bebas dari rintangan, anugrah kebahagiaan, kemajuan jasmani dan rohani.
Sembah sujud dan puja kami kepada dewa pemberi anugrah.

H. Muspa Di Pura Desa

Muspa kepada Istha Dewata yang berstana di Pura Desa, yaitu Dewa Brahma. Pemujaan kepada dewa – dewa yang berstana di kahyangan tiga adalah pemujaan pada dewa Siva dalam manifestasinya sebagai Brahma, Wisnu dan Iswara. Karena agama Hindu di Bali adalah agama Hindu yang beraliran Siva atau Saiva, yang menempatkan dewa Siva sebagai dewa yang tertinggi. Sarana bunga dengan mantra sebagai berikut:

Om Isanah sarwa widyanam
Iswarah sarwa bhutanam
Brahmanadhipatir brahmanodhipatir Brahma
Siwome astu sadasiwa

Om-Tuhan; Isana-dewa Isana atau Siva; sarwa-berbagai; widyanam-kebijaksanaanIswarah-penguasa, raja; sarwa-berbagai; bhutanam-mahkluk
Brahmana-pendeta; adhipati-raja, penguasa; brahmanodhipathir-raja pendeta; brahma-dewa brahma
Sivo-murni suci; me-saya; astu-semoga; sadasiwa-Siva yang abadi

Ya Tuhan, dalam manifestasi-Mu sebagai Isana, dewa penguasa segala kebijaksanaan
Penguasa segala mahkluk
Brahma, Raja Brahmana penguasa yang mahatinggi
Semoga Siwa yang abadi, Sadasiva, menganugrahkan kesucian, kebahagiaan.


Om Parameswara ya vidmahe
Paratatva ya dhimahi
Tanno brahma pracodayat.
 (Gayatri Brahma)

I. Muspa Di Pura Puseh

Muspa kehadapan Istha Dewata yang berstana di Pura Puseh, yaitu Dewa Wisnu. Sarana bunga dengan mantra sebagai berikut:

Om Giripati mahawiryam
Mahadewa pratistha linggam
Sarwa dewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam

Om Giripati dipataye namo namah swaha

Om-Tuhan; giri-gunung; pati-penguasa; mahawiryam-mahahebat
Mahadewa-Siva; pratistha-bertempat tinggal; linggam-lingga
Sarwa-berbagai; dewa-dewata; pranamyanam-hormat
Sarwa-berbagai; jagat-alam; pratisthanam-bertempat tinggal,melingkupi.

Ya Tuhan, dalam perwujudan-Mu sebagai Dewa Penguasa Gunung yang Mahahebat.
Mahadewa yang berstana pada Lingga
Semua dewa bersujud dan memuja-Mu
Engkau yang melingkupi seluruh alam semesta
Ya Tuhan, sembah sujud kami kepada-Mu sebagai Dewa Penguasa Gunung.

J. Muspa di Pura Dalem

Muspa kehadapan Istha Dewata yang berstana di Pura Dalem, yaitu Dewa Siva dan saktinya Dewi Durga. Di Bali dewi Durga diwujudkan dalam perwujudan seorang dewi yang menakutkan, yaitu perwujudan Rangda atu juga sering disebut dengan sebutan Ratu Ayu dan dan sebutan lainya.Sarana bunga dengan mantra sebagai berikut:

Om Catur divya mahasakti
Catur asrame bhatari
Siva jagatpati dewi
Durga mā sariram dewi

Om Durga dewi dipataye namo namah

Om-Tuhan; catur-empat; divya-dewi rohani; mahasakti-mahakuasa
Catur-empat; asrame-tahap kehidupan; bhatari-dewi
Siva-dewa Siva; jagatpati-penguasa alam; dewi-dewi
Durga-Dewi Durga; masariram-berwujud; dewi-dewi

Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Catur Dewi yang maha kuasa
Dewi yang dipuja dalam empat tahap kehidupan
Permaisuri dari Dewa Siva, penguasa alam semesta
Dewi yang berwujud Ibu Durga

Sembah sujud kami kepada dewi Durga.


K. Muspa Di Prajapati

Muspa kehadapan Istha Dewata yang berstana di Pura Prajapati, yaitu Dewa Brahma Prajapati. Sarana bunga dengan mantram sebagai berikut:

Om Brahma Prajapati srethah
Swayambhur varado guruh
Padmayonis catur vaktro
Brahma sakalam ucyate

Om Brahma Prajapati ya namah swaha

Om-Tuhan; Brahma Prajapati-dewa Brahma Prajapati; srethah-mencipta
Swayambhur-menjadikan diri sendiri; varado-anugrah; guruh-guru
Padma-teratai; yonis-lahir; catur-empat; waktro-wajah
Brahma-dewa Brahma; sakala-lengkap; ucyate-dikatakan

Ya Tuhan, dalam perwujudan-Mu sebagai Dewa Brahma Prajapati, Sang Pencipta.
Yang menjadikan dirinya sendiri, pemberi anugrah, Mahaguru.
Terlahir dari bunga teratai, yang memiliki empat wajah dalam satu badan
Itulah dewa Brahma disebutkan secara sepenuhnya.

Sembah sujud kami pada Dewa Brahma Prajapati.

L. Muspa Kepada Dewi Sri

Muspa kehadapan dewi Sri atau dewi yang berstana di pura Ulun Suwi dan Ulun Danu, dengan sarana Kwangen, dan mantram sebagai berikut:

Om Sridhana dewika ramya
Sarwa rupawati tatha
Sarwa jnana maniscaiwa
Sri – sri dewi namostute

Om-Tuhan; Sri-pemberi anugrah; dana-kekayaan;dewi-dewi; ramya-cantik
Sarwa-segala; rupawati-perwujudan kecantikan; tatha-seperti
Sarwa-segala; jnana-pengetahuan; mani-sumber; caiwa-dan juga
Sri-dewi Sri; sri-pemberi anugrah; namostute- semba sujud

Ya Tuhan, Engkau yang menganugrahkan segala kekayaan, berwujud dewi yang sangat cantik
Yang merupakan perwujudan segala keindahan
Dan juga merupakan sumber segala pengetahuan
Sembah sujud kami pada Dewi yang memberikan segala anugrah.

Om Maha Laksmi ca vidmahe
Visnu patni ca dhimahi
Tanno Laksmi pracodayat
 (Gayatri Laksmi)

Om Shrim Maha laksmiyai ya namah

M. Muspa Kepada Dewa Agni

Muspa kehadapan Dewa Agni,saat upacara Homa atau Agni Hotra sebagai pendeta utama, pemimpin upacara dan sebagai duta para Dewa yang berhak menerima setiap persembahan dalam ritual yajna suci Hindu.Sarana Kwangen dengan mantra sebagai berikut:

Om Namaste bhagawan Agni
Namaste bhagawan Hari
Namaste bhagawan Isa
Sarwa bhaksa hutasanam
Tri warna bhagawan Agni Brahma Wisnu Maheswara
Shantikam paustikan caiwa raksananca abhicarukam.

Om-Tuhan; namaste-hormat; bhagawan-dewa; Agni-Api, dewa Agni
Namaste-hormat; bhagawan-dewa; Hari-Wisnu
Namaste-hormat; bhagawan-dewa; Isa-Siwa
Sarwa-berbagai; Bhaksa-makan,menikmati; hutasanam-api
Tri-tiga; warnam-perwujudan; bhagawan-dewa; Agni-api,dewa Agni; brahma-dewa Brahma; Wisnu-dewa Wisnu; Maheswara-dewa Siwa
Shantikam-menolak bala; paustikam-memberi anugerah, caiwa-dan juga; raksanan-melindungi;ca-juga; abhicarukam-penakluk musuh

Sembah sujud kami pada Dewa Agni
Sembah sujud kami pada Hari atau Visnu
Sembah sujud kami pada Isa, Siva
Kepada Api suci yang menikmati segala persembahan
Tiga perwujudan Agni, Brahma Visnu Siva
Engkau adalah penolak bala, pemberi anugerah, pelindung serta yang penakluk musuh.

N. Muspa Kepada Dewa Varuna

Muspa kepada Dewa Varuna atau di Bali dikenal dengan dewa Baruna, penguasa samudra, penguasa Rta yaitu hukum sebab akibat, dan hukum karma. Sarana bunga dengan mantra sebagai berikut:

Om Nagendra krùra mùrtinam
Gajendra matsya waktranam
Varuna dewa masariram
Sarwa jagat suddhàtmakam

Om Vam Varuna ya namah

Om-Ya Tuhan; Nagendra-naga; krura-menakutkan; murtinam-perwujudan
Gajendra-gajah; matsya-ikan; waktranam-mulut,wajah
Varuna dewa-dewa Baruna; masariram-berwujud
Sarwa-berbagai; jagat-alam; suddhatmakam-roh yang menyucikan

Ya Tuhan, wujud-Mu menakutkan sebagai raja para naga
Raja gagah yang ber-moncong ikan,
Engkau adalah Dewa Varuna
Meresapi dunia, menyucikan jiwa

Sembah sujud kami pada Dewa Varuna penguasa samudra.

O. Muspa Penutup Tanpa Sarana Atau Puyung

Muspa puyung, atau tanpa sarana mengakhiri upacara persembahyangan. Dalam muspa yang terakhir ini, tak lupa kita memohon ampunan atas segala kekurangan dalam pemujaan, baik dari segi pengucapan mantra, tata ritual maupun rasa bakti kita yang mungkin masih kurang. Begitu pula mohon ampunan atas segala perbuatan, perkataan dan pikiran kita yang salah, sambil tetap selalu bersyukur atas segala karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui ungkapan rasa terima kasih kita. Mantranya sebagai berikut:

Om ksamaswamam Mahadewa
Sarwa prani hitangkarah
Mamoca sarwa papebyah
Palayaswa sada siwa

Ya Tuhan,Mahadewa, ampunilah hamba
Engkau yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk
Bebaskan hamba dari segala dosa
Lindungilah hamba oh Tuhan, Siwa.

Om Ksantawiyah kayiko dosah
Ksantawyo wacika mama
Ksantawyo manaso dosah
Tat pramadat ksamaswamam

Tuhan, ampunilah segala dosa perbuatan hamba
Ampunilah dosa dari perkataan hamba
Ampunilah dosa dari pikiran hamba
Ampunilah segala kelalaian hamba

Om Mantra hinam kriya hinam
Bakti hinam surreswara
Yat pujitam mayadewa
Paripurnam tadastu me.

Oh Tuhan, pengetahuan hamba kurang dalam mantra dan kriya
Oh Tuhan hamba juga kurang dalam bakti
Sudilah engkau menyempurnakan segala kekurangan dalam pemujaan ini.
Om Dewa - Dewi suksma parama achintya ya namah swaha.

Oh Tuhan, para Dewa dan Dewi, yang utama yang tak terpikirkan, terimakasih hamba kepada-Mu

Om Shantih Shantih Shantih Om

Semoga damai – damai – damai
.........................................................................

(Ganapatyananda)





















3 komentar: