Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan dan
perumahan. Biasanya semakin tinggi tingkat perekonomian seseorang, semakin tinggi tingkat
pengeluarannya untuk pembelian pakaian. Jika mereka yang tingkat ekonominya pas
– pasan, mungkin tidak akan menyiapkan anggaran khusus untuk belanja pakaian,
berbeda halnya dengan yang berkantong tebal. Demi gaya hidup dan penampilan,
belanja pakaian dengan mengikuti mode
dan tren menjadi sebuah kebutuhan.
Memang tidak salah seseorang membelanjakan uangnya untuk berbelanja pakaian
yang mereka sukai. Asalkan disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan. Kebutuhan pakaian seseorang tentu
berbeda, menyesuaikan denggan umur, profesi, situasi, kondisi dan lain –lain. Namun
terkadang seseorang memiliki begitu banyak
pakaian sampai menumpuk di dalam
almarinya. Banyak yang hanya mungkin baru beberapa kali dipakai, kemudian sudah belanja lagi yang baru, sehingga jadi
menumpuk di almari. Almari pun seakan penuh sesak dengan banyak pakaian, tidak
tahu mesti diapakan. Kalau dibuang masih bagus, kalau dipakai sepertinya
sudah agak ketinggalan zaman. Sehingga pakaian
pun menumpuk, banyak yang jarang atau bahkan tak pernah dipergunakan lagi.
Mungkin tidak banyak orang menyadari bahwa alamari pakaiannya adalah salah satu cerminan kecil dari kepribadian
mereka sendiri. Cara pengaturan,
penempatan dan isi dari almari pakaian dapat menunjukan karakter seseorang. Pengaturan isi almari pakaian yang baik dan
rapi menunjukan kedisiplinan dan rasa
tanggung jawab. Almari pakaian yang penuh sesak dengan pakaian, bahkan pakaian
yang sudah jarang maupun yang tidak digunakan
lagi, bisa jadi menunjukan karakter yang boros namun pelit.
Jangan penuh sesaki almari pakaian dengan begitu banyak pakaian. Jangan
menyimpan pakaian yang sudah jarang dipakai atau yang bahkan sudah tidak pernah
dipakai. Setiap kali membeli beberapa potong pakaian baru, keluarkanlah
beberapa potong pakaian lama, yang sudah jarang dipakai, tapi masih dalam
kondisi layak pakai. Berikanlah kepada mereka yang benar - benar membutuhkannya, karena masih banyak orang yang merasa bahwa untuk mampu belanja pakaian adalah hal yang sulit. Pemberian
kecil yang sangat - sangat sederhana ini tapi mungkin akan sangat berarti bagi
mereka yang benar - benar membutuhkan.
Kebiasaan berbagi meskipun sekadar pakaian bekas layak pakai, kepada mereka yang memang membutuhkannya adalah sebuah cerminan dari kedermawanan.
Bukalah almari pakaian kemudian lihat
apa yang dapat ditemukan didalamnya untuk dijadikan bahan introspeksi diri, mulailah memilah sesuatu yang mungkin dapat diberikan kepada orang lain yang
membutuhkan. Indah dan bahagianya berbagi dari isi almari pakaian, sederhana namun bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar