Senin, 29 Agustus 2016

Bacaan Yang Berpahala



Bacaan yang berpahala, bagi yang hidup maupun yang telah tiada

Ketika pembacaan Palawakya, biasanya Adi Parwa, dalam sebuah kegiatan ritual upacara keagamaan, baik di Pura ataupun ditempat lainnya, kebanyakan dari kita, tidak begitu memperhatikan. Banyak yang menganggapnya sebagai sebuah kegiatan bagi para orang tua dan sekadar pelengkap upacara, padahal pembacaan sloka-sloka dari Adi Parwa atau Dasa Parwa memiliki nilai yang sangat utama. 

Dikutip dari Swargarohana Parwa, kalimat dan paragraf yang berisi penekanan mengenai betapa suci dan berpahalanya Asta Dasa Parwa atau cerita suci Mahabarata, bagi yang membaca ataupun yang mendengarkan. Berpahala bagi yang masih hidup ataupun bagi yang sudah berwujud roh atau leluhur. 



"Maha bhara rakwa kotamanira Sang Hyang Aji"
Sastra ini sangatlah tinggi keutamaannya


"Ikang parwa ngarania, pinaka sadananing amangguhaken kaiswaryan, panghilanga papa klesa ning mangrengö, dening kapawitraning Sang Hyang Asta Dasa Parwa, mwang Sang Hyang Itihasa Purana".

Ini disebut parwa, sebagai sarana mencapai kesejahteraan, menghilangkan kekotoran dan penderitaan yang mendengarkan, oleh karena kesucian dari Sang Hyang Asta Dasa Parwa, serta Sang Hyang Itihasa Purana.

Jumat, 12 Agustus 2016

MEMITRA alias SELINGKUH



MEMITRA alias SELINGKUH

Indahnya masa berpacaran, cinta yang menggebu-gebu dan begitu besar bahkan seakan-akan mungkin tiada batas, tapi perlahan namun pasti terasa “memudar” saat mereka berumah tangga atau terikat dalam ikatan perkawinan. Bertambahnya umur, kesibukan mengurus rumah tangga dan anak, membuat kecantikan sang istri tampak memudar. Sang suami yang sibuk dalam pekerjaannya, terkadang dengan berbagai tekanan, hingga sering lupa memberi perhatian kepada sang istri. Saat situasi seperti ini seringkali pasangan mencari pelampiasan di luar rumah. Sang suami ingin menginginkan wanita yang senatiasa cantik, lalu menjalin hubungan dengan perempuan lain. Sang istri yang ingin diperhatikan, berusaha memperoleh perhatian dari lelaki lain, yang menurutnya memberikan rasa bahagia. Inilah awal sebuah perselingkuhan dan goyahnya biduk rumah tangga. Namun sejatinya ada banyak sekali faktor penyebab yang mengawali terjadinya perselingkuhan. 

Sekarang ini, perselingkuhan adalah sebuah kasus dan cerita yang marak di masyarakat, dan mungkin bisa dikatakan lagi trend. Kasus ini tidak sekadar terjadi di daerah perkotaan, namun juga di pelosok desa. Tidak sekadar di kalangan berada, kalangan artis, tapi juga kalangan masyarakat biasa.