Bacaan yang berpahala, bagi yang hidup maupun yang telah tiada
Ketika pembacaan Palawakya, biasanya Adi Parwa, dalam sebuah kegiatan ritual upacara keagamaan, baik di
Pura ataupun ditempat lainnya, kebanyakan dari kita, tidak begitu memperhatikan.
Banyak yang menganggapnya sebagai sebuah kegiatan bagi para orang tua dan
sekadar pelengkap upacara, padahal pembacaan sloka-sloka dari Adi Parwa atau Dasa Parwa memiliki nilai yang sangat utama.
Dikutip dari Swargarohana Parwa, kalimat dan paragraf
yang berisi penekanan mengenai betapa suci dan berpahalanya Asta Dasa Parwa atau cerita suci Mahabarata, bagi yang membaca ataupun
yang mendengarkan. Berpahala bagi yang masih hidup ataupun bagi yang sudah
berwujud roh atau leluhur.
"Maha
bhara rakwa kotamanira Sang Hyang Aji"
Sastra
ini sangatlah tinggi keutamaannya
"Ikang
parwa ngarania, pinaka sadananing amangguhaken kaiswaryan, panghilanga papa
klesa ning mangrengö, dening kapawitraning Sang Hyang Asta Dasa Parwa, mwang
Sang Hyang Itihasa Purana".
Ini disebut parwa, sebagai sarana
mencapai kesejahteraan, menghilangkan kekotoran dan penderitaan yang
mendengarkan, oleh karena kesucian dari Sang
Hyang Asta Dasa Parwa, serta Sang
Hyang Itihasa Purana.