MEMITRA alias SELINGKUH
Indahnya masa berpacaran, cinta
yang menggebu-gebu dan begitu besar bahkan seakan-akan mungkin tiada batas, tapi
perlahan namun pasti terasa “memudar” saat mereka berumah tangga atau terikat
dalam ikatan perkawinan. Bertambahnya umur, kesibukan mengurus rumah tangga dan
anak, membuat kecantikan sang istri tampak memudar. Sang suami yang sibuk dalam
pekerjaannya, terkadang dengan berbagai tekanan, hingga sering lupa memberi
perhatian kepada sang istri. Saat situasi seperti ini seringkali pasangan mencari
pelampiasan di luar rumah. Sang suami ingin menginginkan wanita yang senatiasa
cantik, lalu menjalin hubungan dengan perempuan lain. Sang istri yang ingin
diperhatikan, berusaha memperoleh perhatian dari lelaki lain, yang menurutnya
memberikan rasa bahagia. Inilah awal sebuah perselingkuhan dan
goyahnya biduk rumah tangga. Namun sejatinya ada banyak sekali faktor
penyebab yang mengawali terjadinya perselingkuhan.
Sekarang ini, perselingkuhan
adalah sebuah kasus dan cerita yang marak di masyarakat, dan mungkin bisa dikatakan
lagi trend. Kasus ini tidak sekadar terjadi di daerah perkotaan, namun juga di
pelosok desa. Tidak sekadar di kalangan berada, kalangan artis, tapi juga
kalangan masyarakat biasa.
Selingkuh atau dalam bahasa bali disebut
dengan istilah memitra adalah salah
satu penyebab utama hancurnya sebuah rumah tangga. Di zaman modern yang serba
cepat, instant serta sibuk ini, banyak pria dan wanita yang sudah terikat dalam
sebuah ikatan pernikahan, baik secara agama maupun hukum, tidak mampu memegang
teguh ikatan dan janji pernikahan yang mereka nyatakan sendiri dalam ritual
upacara dengan Tuhan dan masyarakat sebagai saksinya. Banyak dari mereka yang
kemudian terjerumus atau malah menjerumuskan diri dalam kegiatan mencari
kepuasan fisik jasmani, memuaskan nafsu seksualnya dengan mereka yang bukan
pasangan sahnya.
Sebuah kutipan dari lontar Adi Parwa, mengenai hukum dan dosa seseorang
yang melakukan perselingkuhan, dalam Adi Parwa dikatakan;
“Yan hana ta pwa stri majalun hana
swaminya. Bhrunahatya kretam param. Salwiring papaning brunahatya
tinemunya, pada lawan papaning amati rare jro weteng patakanya. Mangkana
prawrettinya. Mangkana tekang jalu-jalu yawat yan hareping stri patiwrata,
mahyuna ring stri brahmacari kunang, mangguhakena brunahtya, papa tinemunya”.
“Jika ada
seorang wanita yang sudah bersuami, melakukan hubungan intim dengan laki-laki
lain. Bhrunahatya kretam param. Berbagai
dosa siksa neraka akan didapatkannya, sama halnya dengan dosa siksa neraka
menggugurkan bayi dalam kandungan. Demikian pula bagi para lelaki, yang
menginginkan(bernafsu, ingin memiliki istri orang lain) seorang istri yang
setia kepada suaminya, menginginkan wanita yang brahmacari, akan mendapatkan
neraka yang sama dengan dosa siksa neraka menggugurkan bayi dalam kandungan”
Seorang wanita
yang sudah bersuami, hendaknya tidak menginginkan lelaki lain, begitupun
sebaliknya, seorang lelaki yang sudah beristri hendaknya jangan menginginkan
wanita lain. Seorang laki-laki baik lajang ataupun sudah beristri hendaknya
tidak berusaha merayu seorang wanita yang sudah bersuami, apalagi jika wanita
tersebut adalah seorang wanita yang setia pada suaminya. Perbuatan seperti ini
dianggap sama dosanya dengan menggugurkan bayi dalam kandungan, dan dosa
menggugurkan bayi dalam kandungan sangatlah besar.
Ternyata
besar sekali dosa selingkuh tersebut, hingga almarhum Ida Pedande Gunung,
mengatakan bahwa dosa selingkuh tidak ada penglukatannya.
Namun ternyata banyak orang yang melakukannya, bahkan dijadikan hobi.
Kenikmatan sesaat dan petualangan yang didapat dari perselingkuhan tersebut
ternyata mengalahkan rasa takut akan dosa neraka. Mungkin inilah pengaruh zaman
Kaliyuga, zaman kegelapan bathin, dimana hal-hal yang bertentangan dengan nilai
agama banyak digemari dan malah dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan lumrah.
(Ganapatyananda)
Saya ingin bertanya, kalau dosa melakukan hubungan seks sblm menikah bagaimana hukumnya? Apakah hukumannya sama? Trimakasih
BalasHapusIya sama.jd jgn melakukannya.
HapusPasti Ayu udh sering melakukannya ya
HapusPasti Ayu udh sering melakukannya ya
HapusPasti Ayu udh sering melakukannya ya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJadi takut !!
BalasHapusJadi takut !!
BalasHapusBagaimana jika se orang suami yg setia dgn istri kmudian sang istri tanpa salah pergi dari suami
BalasHapusKalo saya prnah selingkuh wakt kecil dosa ya
BalasHapusBagai mana jika suami berselang dengan orang yang istrinya kenal dan keadaan istri sedang hamil?
BalasHapussya prnah slingkuh dan sya ingin bertobat apa msih bsa.
BalasHapus