Selasa, 07 April 2015

Meditasi Cahaya Kundalini Sakti Dengan Gayatri Mantra dan Mudra



Dewasa ini banyak sekali ada tehnik meditasi yang diajarkan oleh para praktisi meditasi, dengan berbagai latar belakang dan tujuan. Dari yang bertujuan untuk memperoleh manfaat kesehatan, kesembuhan, berbagai daya linuwih atau kekuatan supranatural serta yang memang hanya untuk mencapai ketenangan dan kesempurnaan hidup. Namun dari berbagai macam tehnik meditasi itu, yang paling mudah dan yang mengacu pada tradisi Weda adalah tehnik Meditasi Cahaya Kundalini Sakti dengan Gayatri Mantra dan Mudra. Karena tehnik ini memakai Maha Mantra Gayatri sebagai pondasi, Kundalini Sakti sebagai batang tubuh, kesadaran dan kebahagian sejati Sat Cit Ananda sebagai atap atau tujuan utama kehidupan. Namun sebelum kita membahas tehnik meditasi ini ada baiknya kita mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan  Meditasi, Cahaya, Kundalini Sakti dan Mudra.

Meditasi

Meditasi adalah salah satu jalan bagi manusia untuk mencapai kebahagian dan kebenaran yang sejati Tuhan Yang Maha Esa. Meditasi adalah sebuah disiplin konsentrasi yang mendalam pada sebuah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa hingga Beliau sendiri mewujud dihadapan kita. Meditasi adalah sebuah disiplin untuk melihat ke dalam diri, melakukan penelaahan, perenungan dan pembedaan diri, antara yang nyata dan tak nyata, antara yang semu dan yang sejati guna mencapai yang tertinggi Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan pelaksanaan meditasi secara benar dan terus menerus, dengan mantap, penuh keyakinan, dengan rasa bakti terhadap Tuhan sebagi tujuan meditasi kita akan memberikan berbagai manfaat, tidak hanya manfaat spiritual tapi juga berbagai manfaat jasmani. Manfaat spiritual misalnya, rasa ego yang makin terkikis, rasa bakti dan kerinduan terhadap Tuhan makin tumbuh subur, timbulnya berbagai daya – daya spiritual, serta berbagai penampakan wujud Tuhan atau darshan dalam pelaksanaan meditasi.  Manfaat jasmani misalnya, kesehatan, peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit, kesembuhan dan peningkatan daya konsentrasi dan pemahaman kita dalam menerima berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan material ataupun spiritual.

Cahaya

Cahaya mempunyai banyak pengertian, dan cahaya adalah simbol berbagai hal – hal yang baik. Cahaya adalah sinar yang mengusir kegelapan, cahaya adalah musuh kegelapan. Cahaya adalah simbol dari Tuhan itu sendiri, dalam sifat Beliau yang Nirguna Brahman atau tak berwujud, tak bernama atau abstrak. Manusia dalam keterbatasanya seringkali menggambarkan dan membayangkan Tuhan sebagi cahaya, yang menerangi seluruh alam semesta tapa pembedaan. Kata Dewa atau manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa, beakar dari kata Div yang artinya adalah cahaya. Cahaya adalah simbol dari pengetahuan dan pencerahan. Dimana saat dalam gelap atau kebodohan, manusia akan berusaha mendapatkan cahaya, atau pengetahuan. Dengan cahaya kegelapanpun sirna, dengan pengetahuan kebodohanpun lenyap, keragu – raguan sirna dan kebenaranpun akan tampak nyata.

Kundalini Sakti

Dalam badan manusia ini diyakini ada sebuah daya spiritual yang luar biasa, dalam wujud seekor ular ilahi yang tidur melingkar di pangkal tulang ekor atau pada Cakra Muladhara, inilah yang dikenal atau disebut sebagai Kundalini Sakti. Dimana  kebangkitan dari kundalini Sakti ini bisa membuat manusia mendapatkan berbagai pengalaman spiritual dan memiliki berbagai daya – daya linuwih dan energi – energi yang luar biasa, serta mencapai penyatuan dengan alam semesta dan Yang Maha Kuasa.

Apabila seseorang yang tidak pernah mengenal,mempelajari dan mempraktekan sadhana atau disiplin spiritual, Kundalini Sakti ini akan tetap tertidur di pangkal tulang ekor. Berbeda halnya dengan mereka yang aktif dalam sebuah disiplin spiritual, seperti meditasi, japa dan sadhana spiritual lainya Kundalini seorang yang aktif dalam sadhana spiritual akan bergerak naik mengikuti jalur tulang belakang atau tulang ekor, melalui pusat - pusat kesadaran, atau Cakra – Cakra manusia, hingga mencapai pusat kesadaran yang ke tujuh yaitu pusat saraf otak. Saat mencapai Kundalini Sakti mencapai pusat kesadaran yang tertinggi, akan memberikan berbagai tingkat pencerahan rohani atau spiritual. Kebangkitan Kundalini melalui Cakra dasar sampai cakra mahkota, akan memberikan berbagai pengalaman spiritual dan berbagai daya  dan energi – energi yang luar biasa hebatnya. Untuk membangkitkan daya – daya Kundalini Sakti yang ada di dalam badan ini, maka seseorang hendaknya melaksanakan disiplin meditasi, salah satunya adalah dengan Meditasi Cahaya Kundalini Sakti dengan Gayatri Mantra dan Mudra.

Gayatri Mantra

Gayatri mantra adalah Maha Mantra di dalam Weda, Gayatri adalah Ibu dari Weda,mantra yang sangat luar biasa ini ditemukan oleh Maharsi Wismitra setelah melalui dan melaksanakan berbagai tapa brata yang sangat berat dan pengendalian indra – indra serta pembunuhan rasa ego. Mantra ini adalah sebuah kunci untuk manusia untuk membuka kesadaran kosmis. Apapun Istha Dewata anda dengan pengulang mantra Gayatri beberapa kali sehari akan memberikan segala keuntungan dan kebaikan serta manfaat spiritual di dunia ini maupun di dunia sana. Berikut ini adalah Maha Mantra Gayatri dengan tujuh Wyahrti atau iramanya :

Om Bhuh, Om Buwah, Om Swah, Om Maha, Om Janah, Om Tapah, Om Sathyam
Om Tat Savitur Warenyam
Bhargo Dewasya Dhimahi
Dhiyo Yo Nah Pracodayat
Om Apo Jyotih
Raso – Mrtam
Brahma Bhur Bhuwah Swar -  Om

Semoga kami bermeditasi  pada kesemarakan sinar-Nya, yang layak dipuja dan yang telah menciptakan semua alam dunia ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencerahi intelek dan kecerdasan kami.

Mudra

Mudra adalah simbol  yang berupa  gerakan – gerakan  tubuh,  tangan dan jari – jari  tangan pada umumnya yang memiliki arti – arti tertentu, yang mampu menghasilkan, mengatur,  mengalirkan, memberikan dan menyerap berbagai energi alam semesta dan daya – daya rohani. Mudra dalam bahasa sansekertha jugaberarti sebagai segel, yaitu segel yang menyatukan Dewata yang dipuja dengan yang memuja, yang berarti bahwa pelaksanaan Mudra memberikan manfaat penyesuaian gelombang energi diri dengan vibrasi semesta alam. Penggunaan mudra juga memudahkan menempatkan atau mentransfer energi ke bagian – bagian tubuh yang di kehendaki. Mudra juga berasal dari akar kata Mud yang berarti untuk menyenangkan, jadi salah satu tujuan memperagakan mudra adalah untuk menyenangkan dan memuja para Dewa. Dalam sastra suci dikatakan bahwa pengetahuan tentang  Mudra akan memberikan segala manfaat dan daya – daya spiritual. Pelaksanaan atau mempraktekan Mudra juga akan memberikan berbagai manfaat jasmani, seperti kesehatan, ketenangan dan kestabilan, keteguhan serta penyembuhan berbagai penyakit

Didalam Yoga pelaksanaan atau praktek Mudra dibarengi dengan olah pernafasan, umumnya dilakukan sambil duduk dalam posisi meditasi, untuk menstimulasi bagian – bagian tubuh yang berbeda, hal ini membantu aliran Prana atau energi di dalam tubuh jasmani. Dalam meditasi Kundalini, gerakan –gerakan mudra membantu pemusatan, pengaliran dan penyerapan energi rohani ke pusat cakra – cakra yang diinginkan. Mudra membantu pembangkitan dan pembersihan dari semua cakra yang ada di dalam tubuh. Hasil dari kebangkitan dan pembersihan dari cakra – cakra dalam  tubuh adalah kesehatan baik jasmani dan rohani. Kesehatan rohani bisa berupa ketenangan bathin, dan penguatan aura tubuh, sehingga mampu menangkal berbagai vibrasi dan energi negatif dari luar.

Meditasi Cahaya Kundalini Sakti Dengan Gayatri Mantra dan Mudra

Seperti kita ketahui bahwa terdapat 7 Wyahrti atau irama pada Gayatri Mantra, dimana ketujuh irama tersebut mewakili dari ketujuh cakra yang terdapat di dalam tubuh manusia, ketujuh irama tersebut adalah: 

Om Bhuh, Om Bhuwah, Om Swaha, Om Maha, Om Janah, Om Tapah, Om Sathyam

Arti dari tiap – tiap kata dari 7 Wyahrti atau irama dari Gayatri Mantra Diatas adalah sebagai berikut :

Om                               : Kata yang berarti Tuhan
Om Bhuh                     : Tuhan Yang Abadi
Om Bhuwah                 : Tuhan Sang Pencipta
Om Swah                     : Tuhan YanG Bebas
Om Mahah                  : Tuhan Yang Layak Dipuja
Om Janah                    : Tuhan Yang Tanpa Awal
OmTapah                     : Tuhan sebagai sinar kebijaksanaan
Om Sathyam                : Tuhan sebagai kebenaran.

Masing - masing dari Wyahrti atau irama itu mewakili cakra – cakra yang ada di dalam tubuh manusia. Gayatri mantra juga terdiri dari 24 aksara, sehingga untuk membangkitkan ke 7 Cakra tersebut, para sadhaka  hendaknya melaksanakan disiplin berikut ini :

  1. Pilihlah waktu yang paling baik untuk melaksanakan meditasi yaitu pagi – pagi sekali diantara jam 04.00 pagi sampai waktu matahari terbit.
  2. Bangun pagi dan bersihkan diri anda, cuci muka, gosok gigi,  cuci tangan dan kaki, jika memungkinkan mandi.
  3. Lakukan meditasi di sebuah tempat khusus yang jauh dari gangguan dan kebisingan, akan sangat baik jika kita memiliki ruangan khusus untuk meditasi.
  4. Duduklah diatas sehelai kain atau alas khusus meditasi, dengan sikap badan Padmasana atau Sidhasana, menghadap timur atau utara. Pilihlah sikap duduk yang nyaman bagi anda dan badan anda.
  5. Tulang punggung, leher dan kepala tegak tanpa memaksakan diri.
  6. Konsentrasikan pikiran dann heningkan pikiran dan jauhkan dari rasa takut, cemas dan segala pemikiran duniawi.
  7. Pusatkan pandangan pada titik diantara kedua alis atau pandang ujung hidung, jika ini terlalu sulit pejamkan mata, setengah terbuka atau tutup sepenuhnya, tapi tetap waspada jangan sampai tertidur.
  8. Sadari badan anda, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut, bayangkan diri anda sendiri dalam posisi anda sekarang.
  9. Berdoalah didalam hati anda Pada Tuhan Yang Maha Esa, atau Istha Dewata, dan Guru spritual  anda, memohon tuntunan, bimbingan dan perlindungan selama anda melaksanakan meditasi ini, semoga tiada halangan dan bershasil seperti apa yang anda harapkan.
  10. Mohon juga dalam hati anda restu dan berkat dari kedua orang tua anda, karena perwujudan Tuhan yang paling dekat dengan kita di dunia ini adalah orang tua kita.
  11. Chantingkan Omkaram dan Gayatri mantra, Maha mantra ini akan memberikan aura dan vibrasi yang baik dan suci, serta menyingkirkan energi – energi negatif. Mantra ini memberikan penyucian untuk tempat pelaksanaan meditasi dan diri pribadi. Mantra ini juga akan memberikan perlindungan dari berbagai hal negatif, baik kasat mata ataupun tidak. Mantra ini juga akan mencegah dan memberikan perlindungan dari kebangkitan Kundalini yang tak disengaja dan tak terkendali yang bisa memberikan dampak buruk bagi badan jasamani dan rohani. Dimana kebangkitan Kundalini yang tak disengaja dan tak terkendali bisa saja terjadi pada seseorang yang berlatih tanpa pengawasan seorang Guru, atau seseorang yang berlatih secara serampangan. Namun jangan takut karena hal tersebut jarang sekali terjadi kalau kita berlatih secara benar, tanpa tergesa –gesa dan tidak memaksakan diri. Cakupkan tangan dan mulailah mengucapkan Gayatri mantra dibawah ini :
(Picture taken from Google)
Om Om Om
Pranawa suci nama universal dari Tuhan Yang Maha Esa

Om bhur bhuvah svah
Tat savitur varenyam
Bhargo devasya dhimahi 

Dhiyoyonah pracodayat

 Om shantih shantih shantih

Ya Tuhan yang patut dipuja di ketiga dunia, yang memberikan kecemerlangan ilahi, semoga Ia memberikan pencerahan pada kecerdasan dan intelek kita.

Semoga damai – damai – damai 


Kemudian mulailah bermeditasi pada Muladara Cakra atau Cakra dasar, terletak di pangkal tulang ekor, memiliki empat daun bunga teratai dan berwarna merah padam. Bayangkan disana Kundalini Sakti tertidur dalam wujud seekor ular, tertidur dalam posisi melingkar. Muladara Cakra adalah cakra yang memberikan keseimbangan, keteguhan baik jasmani dan rohani. Peragakan Bhu Mudra atau simbol dari Ibu Pertiwi, Ibu Bumi. Mudra ini memberikan kekuatan dan keseimbangan tubuh kita saat pelaksanaan meditasi ini. Mudra ini juga disebut Prana Mudra, karena Mudra ini mengalirkan energi – energi yang diperlukan keseluruh bagian tubuh. Dengan terbukanya cajra dasar ini sama halnya dengan awal kebangkitan dari Kundalini Sakti di dalam tubuh. Letakan tangan diatas kedua paha, ini adalah gambar Prana Mudra:

Picture taken from Google
Bhu  Mudra

Tarik nafas perlahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana empat daun bunga teratai perlahan mekar, disirami oleh cahaya ilahi, kemudian hembuskan nafas ucapakan di dalam hati mantra “ Om Bhuh”. Tatkala bunga teratai perlahan mekar, simpul – simpul serta gulungan dari Kundalini Sakti perlahan terbuka ,bangkit dan bergerak naik. Meditasikan pada cakra dasar dilengkapi dengan Prana Mudra untuk beberapa saat.

Rasakan Sakthi Kundalini mulai terbangun dan mulai bergerak keatas, sampai di Swadhistana Cakra atau cakra sex. Swadistana Cakra adalah cakra dari kreatifitas dan reproduksi, berwarna  merah cerah dan mempunyai enam daun teratai. Namun jika Cakra sex terlalu aktif dan tidak stabil, maka pengendalian nafsu sexual akan menjadi sulit. Peragakan Yoni Mudra, simbol rahim,  untuk lebih memusatkan energi pada cakra sex. Letakan tangan sedikit di bawah pusar  dekat dengan kemaluan, ini adalah gambar Yoni Mudra :

Picture taken from Google
Yoni Mudra

Tarik nafas perlahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana enam daun bunga teratai perlahan mekar, disirami cahaya ilahi, kemudian hembuskan nafas ucapkan di dalam hati mantra  Om Bhuwah”, meditasikan untuk beberapa saat.

Sekarang Kundalini Sakti terus naik mencapai Manipura Cakra atau cakra pusar yang berwarna biru. Cakra ini adalah cakra transpormasi diri. Tatkala Kundalini Sakti sampai pada pusat kesadaran ini, maka akan mulai terjadi transformasi diri. Transformasi diri menuju kebangkitan spiritulitas dan kebijaksanaan hidup. Kebangkitan pada cakra ini menimbulkan rasa keingintahuan tentang sesuatu kekuatan di luar kemampuan dan pengetahuan manusia. Mulai timbul pertanyaan – pertanyaan dalam diri, siapa, mengapa dan apa tujuan dari kelahiran sebagai manusia. Peragakan Matangi Mudra, peragakan dekat posisi pusar. Ini adalah gambar Matangi Mudra :

Picture taken from Google
Matangi Mudra

Tarik nafas perlahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana sepuluh  daun bunga teratai, perlahan mekar disirami cahaya ilahi,  kemudian hembuskan nafas  dan ucapkan di dalam hati  mantra “ Om Swaha”.

Sekarang Kundalini menembus Anahata Cakra atau cakra hati di pusat jantung, cakra ini diasosiasikan berwarna merah . Disini adalah dimana jiwa atau roh kita yang sejati bersemayam. Tatkala kesadaran kita sampai pada tingkatan ini, maka rasa ego kita akan perlahan hilang, rasa kasih sayang murni kepada sesama akan mulai tumbuh,  bagaikan bunga teratai yang perlahan mekar. Peragakan Padma Mudra, mudra bunga teratai di depan hulu hati.

Picture taken from Google
Padma Mudra

Tarik nafas perlahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana duabelas daun bunga teratai perlahan mekar, disirami cahaya ilahi, kemudian hembuskan nafas dan ucapkan di dalam hati mantra “ Om Maha”.

Memasuki Wisuddha Cakra, di pusat tenggorokan, berwarna ungu keabuan . Peragakan Sunya mudra yaitu mudra dari kekosongan. Tatkala Kundalini sampai pada pusat kesadaran ini maka akan timbul rasa kedamaian di dalam diri. Letakan tangan diatas kedua paha, ini adalah gambar Sunya Mudra :

Picture taken from Google
Shunya Mudra

Tarik nafas perlahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana enambelas daun bunga teratai perlahan mekar disirami cahaya ilahi, kemudian hembuskan nafas ucapkan di dalam hati mantra “ Om Janah”.

Sekarang meditasi hendaknya ditujukan pada tengah – tengah kedua alis mata, yang dikenal dengan Ajna Cakra atau cakra mata ketiga yang memiiki dua daun bunga teratai yang berwarna putih cerah. Ajna Cakra memberikan kesadaran kosmis, ini adalah pintu gerbang menuju kesadaran yang sejati. Cakra ini juga mampu memberikan berbagai penglihatan astral, atau sesuatu yang tak kasat mata. Peragakan Dhyana Mudra, letakan tangan diatas kedua paha, ini adalah gambar Dhyana Mudra :

Picture taken from Google
Dhyana Mudra

Tarik nafas perlahan, kemudian tahan, saat menahan nafas bayangkan disana dua daun bunga teratai yang perlahan mekar disirami oleh cahaya ilahi. Kemudian hembuskan nafas ucapakan di dalam hati “ Om Tapah”.

Sekarang Kundalini mencapai puncak kepala, atau Sahasrara Cakra yang memiliki ribuan daun bunga teratai yang berwarna keemasan. Cakra ini adalah cakra yang berhubungan dengan semua kualitas baik dari semua cakra – cakra yang ada. Bangkitnya cakra mahkota memberikan kesadaran dan pencerahan spiritual, kesadaran terhadap diri sejati atau self realization. Kesadaran yang diperoleh tatkala Kundalini Sakti mencapai Sahasrara Cakra adalah keasadaran yang tak terbatas. Kesadaran yang tak terbatas yang akan menyatukan antara roh pribadi dalam diri , atma dan roh yang utama, Paramatman. Peragakan Hakini Mudra, letakan tangan di pangkuan, ini adalah gambar Hakini Mudra.


Picture taken from Google
Hakini Mudra

Tarik nafas perlahan, kemudian tahan, saat menarik nafas rasakan juga anda menarik cahaya suci ilahi yang bersinar cemerlang, saat menahan nafas bayangkan disana ribuan daun bunga teratai perlahan mekar disirami cahaya ilahi, kemudian hembuskan nafas ucapakan di dalam hati “ Om Satyam”.

Atur pernapasan, tarik dan tahan, dan hembuskan, kemudian ucapkan “Dhiyo yo nah pracodayat“ (Cerahilah, terangilah intelek kami). Meditasikan cahaya suci Tuhan menerangi dan mencerahi cakra mahkota kita, membersihkan segala kekotorannya, sehingga menjadi bersih dan aktif.

Tuntun terus cahaya Tuhan ini dari cakra mahkota kemudian turun ke ketengah tengah alis mata, tenggorokan, pusat hati dan jantung, pusar, alat kelamin, dan kembali ke cakra dasar, mencerahi, mensucikan, memberikan kekuatan pada semua cakra, dan tubuh kita dan melepaskan, menyembuhkan penyakit, dan membuang kekotoranya pada bumi, ucapkan terima kasih pada Tuhan , alam semesta dan bumi.

Jika ada anggota tubuh yang sakit, konsentrasikan cahaya suci ini disana untuk beberapa saat lebih lama, bayangkan cahaya suci ini membersihkan dan menggerus segala penyakit yang ada di daerah tubuh yang sakit.

Bayangkan tubuh kita sekarang di penuhi dan dilingkupi oleh cahaya suci Tuhan yang bersinar cemerlang, sebarkan dan teruskan cahaya suci ilahi ini pada orang – orang yang anda sayangi, orang yang mungkin tidak senang kepada kita, semoga tiada lagi permusuhan,lingkungan dan seluruh alam.

Tetaplah dalam keheningan meditasi untuk beberapa saat, nikmati kebahagian, kedamaian,  ketenangan spiritual dan cahaya suci Tuhan yang meliputi seluruh tubuh anda.

Bukalah mata perlahan, gerakan jari tangan anda perlahan, sadari diri sendiri kembali dari ujung kaki sampai ujung rambut dan ucapkan Shantih Mantra, berdoa kedamaian untuk alam semesta. Ucapkan mantra ini untuk mengakhiri meditasi :

Om Asatoma sad gamaya
Tamaso ma jyotir gamaya
Mrityor ma amritham gamaya

Ya Tuhan, bimbinglah kami dari yang tak nyata menuju yang nyata
Dari kegelapan menuju cahaya
Dari kematian menuju keabadian

Om Shantih Shantih Shantih
Semoga damai damai damai

Rasakanlah kebahagian, ketenangan  dan kesucian rohani yang anda dapatkan setelah pelaksanaan meditasi ini. Tehnik ini tidak hanya bermanfaat secara rohani, tapi juga bagi jasmani, sebab dengan pelaksanaan dan latihan secara teratur akan memberikan efek dan manfaat yang luar biasa bagi tubuh kita. Gangguan kesehatan akan semakin menghilang, kemampuan otak dan daya pikir akan meningkat, dan keyakinan dan bakti kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa pun makin kuat.

Hasil dan Tujuan Akhir Dari Meditasi

Dalam melaksanakan meditasi atau disiplin spiritual apapun, janganlah berharapa suatu hasil yang instan. Dalam displin spiritual semua harus dilatih dengan penuh kedisiplinan, keteguhan dan keyakinan untuk bisa tercapainya hasil yang diinginkan. Janganlah berharap untuk segera bisa mendapatkan berbagai daya linuwih dan daya – daya spiritual lainya. Semua harus melalui proses dan memerlukan waktu, meskipun waktu yang diperlukan sesorang dengan orang lain mengkin berbeda, tergantung kedisiplinan, pola hidup, pola makan dan tentu karma – karma seseorang.

Ketahuilah bahwa segala kekuatan dan daya – daya linuwih yang diperoleh atas pelaksanaan sadhana rohani apapun, hanyalah sebuah efek samping. Bahwa tujuan utama kita melaksanakan sadhana spiritual adalah untuk mencapai kebenaran dan kebahagian yang sejati, yaitu mencapai Tuhan Yang Maha Esa. Pikiran yang terlalu terpusat pada segala kekuatan dan daya – daya linuwih tersebut, akan membuat kita lupa akan tujuan utama dari sadhana spiritual. Kemampuan ghaib yang diperoleh membuat ego tumbuh, dan saat ego dan rasa bangga akan segala kekuatan yang telah diperoleh membuat kita kembali terjatuh dari dan tergelincir dari rel yang sejati. Bahwa tujuan disiplin rohani adalah merubah karakter buruk menjadi baik, merubah dan melenyapkan segala sifat – sifat kebintangan dalam diri. Menjadi manusia yang lebih baik, menjadi manusia yang beragama yang lebih baik, menanamkan dan menumbuhkan rasa saling menghormati dan mencintai sesama makhluk hidup dan alam.

Perjalanan spiritual adalah perjalanan yang kita tidak pernah tahu batas waktu berakhirnya. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus berjalan di rel yang telah ditentukan agar tak tersesat. Jalani terus dengan keyakinan yang kian mantap, displin dan rasa bakti yang tulus pada Yang Maha Kuasa, pasti suatu saat kita pasti sampai di tujuan.  Karena sebenarnya sepanjang perjalanan kita, Tuhan selalu mendampingi, membimbing dan menuntun kita. Bagaikan seorang ibu yang pandanganya tak pernah lepas dari anaknya ketika sang anak tengah belajar berjalan dan bermain. Tatkala kita terjatuh dan berusaha untuk bangkit lagi, yakinilah bahwa tangan Beliau selalu ada untuk pegangan kita saat kita membutuhkan. Perkuat dan pupuk selalu keyakinan, hadapi segala tantangan, dan capailah tujuan yang sejati.

Demikianlah secara singkat tehnik meditasi cahaya kundalini sakti dengan Gayatri mantra dan mudra, semoga bermanfaat bagi para pencari kebenaran dan penekun  rohani. Semoga segala pengetahuan yang kita pelajari membawa kita ke arah pencerahan rohani, dan membantu kita menyingkap kebenaran yang sejati.

Kirang Langkung Genggrena Sinampura, Om Shantih.
(Ganapatyananda)

9 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Maf mohon penjelasan,mantra yang anda tulis ini semuax membingungkan saya...saya seorang pemula..tolong koreksi dan penjelasan anda tentang mantra saya MULADHARA mantra (lam) SWADISTHANA mantra (vam) MANIPURA mantra (ram) ANAHATA mantra (yam) VISUDHI mantra (ham) AJJNA mantra (om) SAHASRARA mantra (ah) mantra ini lah yg sering say pakai dalam meditasi,reverensi saya dapatkan dari internet juga,tolong jelaskan apakah cara semedi saya beserta mantrax adalah keliru selama ini atau tidak?? Kenapa mantra yg saya pakai berbeda dengan mantra yang anda tulis?? Jawaban dan pencerahan sangat dutunggu..terima kasih.

    BalasHapus
  3. ijin copy nggih biar tiang bisa belajar , suksma

    BalasHapus
  4. terimakasih postinganya, postingan seperti ini lah yang kita sebagai umat hindu, wajib tau...

    BalasHapus
  5. Efek dari mudra untuk kesehatan, benar2 terasa... meski saya bukan umat hindu, tapi saya suka meditasi dan mudra

    BalasHapus
  6. Efek dari mudra untuk kesehatan, benar2 terasa... meski saya bukan umat hindu, tapi saya suka meditasi dan mudra

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas pejelasannya, semoa Tuhan senantyasa memberikan sinar suciNya pada penulis. Mohon ijin copas dan mempelajarinya.

    BalasHapus
  8. Mudah2an atas izin dan perkenan Hyang Wdhi bisa melakukannya🙏

    BalasHapus