Ketidaksempurnaan ini adalah kesempurnaan
itu.
(Ganapatyananda)
Kita-manusia sering mengatakan diri kita adalah mahkluk yang tak
sempurna, yang tak pernah lepas dari kekeliruan, yang terbatas dan lain
sebagainya, apakah memang demikian
adanya?.
Aham
sarvasya prabhavo mattah sarvam pravartate
Iti
mattva bhajante mam buddha bhava samanvitah
Aku adalah sumber dari segalanya, segala
sesuatu berasal dari-Ku
Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan
ini menyembah-Ku dengan sepenuh hati
BG. 10.8
Tuhan adalah sumber dari segalanya, dari semua yang pernah ada,
yang ada dan yang akan ada. Semua berasal dan bersumber dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Semua ini bersumber dan berasal dari Tuhan Yang Maha Sempurna.
Jika demikian adanya, mungkinkah sesuatu yang bersumber dan berasal
dari dari Yang Maha Sempurna, tak sempurna adanya?
Tidakah semua pernyataan akan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia
adalah sebuah wujud keraguan kita akan kesempurnaan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa?
Apakah kita ragu bahwa kita berasal dan bersumber dari Beliau Yang Maha
Sempurna?
Jika tidak, mengapa kita menganggap diri kita-manusia sebagai mahkluk
yang tak sempurna?
Sebuah sloka yang indah sekali
dari Isha Upanishad mungkin bisa membantu kita memahami kesempurnaan semua yang
berasal dari yang maha sempurna, Tuhan dan menemukan jawaban atas pertanyaan -
pertanyaan diatas.
Aum Poornamadah
Poornamidam
Poornaath Poornam Udachyathe
Poornasya Poornamaadaaya
Poornameva Vasishyathe.
Poornaath Poornam Udachyathe
Poornasya Poornamaadaaya
Poornameva Vasishyathe.
Itu sempurna, ini sempurna
Dari yang sempurna tercipta yang sempurna
Jika yang sempurna diambil dari yang sempurna
Maka yang tersisa adalah yang sempurna
Cacat yang terdapat atau
ditemukan di dalam sebuah mobil baru adalah hal yang sudah biasa. Cacat
tersebut bisa terjadi karena ketidaksempurnaan dalam proses pembuatan dan
perakitan di pabriknya atau saat pengirimannya. Pabrik bukanlah Tuhan Yang Maha
Sempurna, tidak ada pabrik ataupun perusahaan yang mampu 100% sempurna dalam
produksinya, semua pasti ada kekurangannya.
Tapi kita-manusia, bukanlah berasal
atau buatan pabrik, kita-manusia adalah ciptaan yang bersumber dan berasal dari
yang maha sempurna, Tuhan. Lalu mengapa kita merasa dan mengatakan bahwa kita
bukanlah mahkluk yang sempurna. Mahkluk yang memiliki banyak sekali
ketidaksempurnaan, kekurangan dan keterbatasan, baik jasmani maupun rohani.
Padahal kita yakin dan percaya bahwa kita-manusia berasal dan bersumber dari
yang maha sempurna, sesuai dengan apa yang tertulis dalam sastra suci.
Berhentilah berpikir dan mengatakan
bahwa kita- manusia adalah ciptaan Tuhan yang tak sempurna. Tidak mungkinlah
Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak sempurna, tidak mungkinlah jika Tuhan
melakukan kekeliruan atau kesalahan dalam penciptaan-Nya. Tuhan Yang Maha
Sempurna menciptakan semua yang ada dalam kesempurnaannya masing - masing.
Semua adalah sempurna sesuai dengan tujuan penciptaan dan kelahirannya masing -
masing.
Manusia adalah mahkluk yang
sempurna dan kesempurnaan itu adalah ketidaksempurnaan ini. Artinya bahwa kita-manusia
adalah ciptaan yang sempurna dari Tuhan, kita sempurna sebagai manusia dan
perwujudan dari kesempurnaan itu adalah ketidaksempurnaan kita-manusia.
Adalah kodrat kita untuk memiliki
keterbatasan dan kekurangan, jasmani maupun rohani, sesuai tujuan kelahiran
yang telah ditetapkan oleh Tuhan, ini adalah kesempurnaan sebagai manusia.
Adalah kodrat kita sebagai
manusia untuk diikat oleh ketiga Guna,
atau ketiga sifat alam material, ini adalah kesempurnaan sebagai manusia.
Adalah kodrat kita untuk mampu
merasakan Rwa Bhineda, suka - duka,
penderitaan dan kebahagiaan, ini adalah kesempurnaan kita sebagai manusia.
Ketidaksempurnaan itu adalah
perwujudan dari kesempurnaan kita sebagai manusia. Kita diciptakan sebagai
manusia, ciptaan yang sempurna untuk melaksanakan segala tujuan dari kelahiran
yang telah ditetapkan-Nya. Begitupun berbagai mahkluk lainnya diciptakan
sempurna oleh-Nya sesuai dengan tujuan kelahirannya ke dunia. Jadi berhentilah
mengatakan bahwa kita-manusia adalah mahkluk yang tak sempurna, apalagi hanya
sekadar untuk mencari pembenaran atas kekeliruan yang telah diperbuat.
Contoh sederhana, Samsung adalah
salah satu produsen HP ternama di dunia. Ada berbagai tipe HP yang diproduksi
oleh Samsung, dari yang termurah sampai yang termahal. Setiap HP memiliki fitur
- fitur yang berbeda, dari HP Samsung dengan fitur yang sederhana sampai yang
paling canggih. Fitur, kemampuan dan kecanggihannya tergantung tipenya. Semakin
canggih sebuah tipe HP semakin mahal harganya. Tapi pabrik Samsung tidak hanya
akan memproduksi HP yang mahal saja, tapi juga memproduksi HP yang murah dan
terjangkau.
Jika tipe HP yang termurah, tentu
fitur, kemampuan dan kecanggihannya masih sangat sederhana, tidak sebanding
dengan tipe HP termahal keluaran terbaru. Jika tipe HP yang terbaru memilki
kemampuan internetan, HP yang termurah tidak. Perbedaan kemampuan ini bukanlah
karena cacat produksi tapi memang diproduksi seperti itu, sesuai tujuan penjualannya.
HP dengan kemampuan yang
sederhana, cocok dan sempurna dijual dengan harga murah untuk golongan menengah
kebawah. Kelebihan HP ini harganya murah dan terjangkau, kekurangannya fitur -
fiturnya masih sangat sederhana. HP yang canggih dan terbaru, cocok dan
sempurna dijual dengan harga yang lebih mahal,untuk golongan menengah keatas.
Kelebihannya memiliki berbagai fitur canggih, kekurangannya harganya mahal. Karena
tidak mungkinlah apabila menjual barang dengan kualitas yang sama dengan harga
yang berbeda.
Seperti halnya produk HP tersebut, demikianpun halnya kita-manusia, kekurangan, keterbatasan dan "ketidaksempurnaan" kita-manusia adalah kesempurnaan kita-manusia. Kesempurnaan sesuai dengan tujuan penciptaan dan kelahiran kita-manusia.
Kekurangan adalah kelebihan, kelebihan adalah
kekurangan, ketidaksempurnaan adalah kesempurnaan, kesempurnaan adalah
ketidaksempurnaan.
(Ganapatyananda)
Hari Om Tat Sat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar