Selasa, 28 April 2015

Manusia Adalah Sempurna



Kesempurnaan Manusia Adalah Ketidaksempurnaannya

Ketidaksempurnaan ini adalah kesempurnaan itu.
(Ganapatyananda)


Kita-manusia sering mengatakan diri kita adalah mahkluk yang tak sempurna, yang tak pernah lepas dari kekeliruan, yang terbatas dan lain sebagainya, apakah memang demikian adanya?.




Aham sarvasya prabhavo mattah sarvam pravartate
Iti mattva bhajante mam buddha bhava samanvitah

Aku adalah sumber dari segalanya, segala sesuatu berasal dari-Ku
Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini menyembah-Ku dengan sepenuh hati
BG. 10.8

Tuhan adalah sumber dari segalanya, dari semua yang pernah ada, yang ada dan yang akan ada. Semua berasal dan bersumber dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua ini bersumber dan berasal dari Tuhan Yang Maha Sempurna.

Jika demikian adanya, mungkinkah sesuatu yang bersumber dan berasal dari dari Yang Maha Sempurna, tak sempurna adanya?

Tidakah semua pernyataan akan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia adalah sebuah wujud keraguan kita akan kesempurnaan  Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa?

Apakah kita ragu bahwa kita berasal dan bersumber dari Beliau Yang Maha Sempurna? 

Jika tidak, mengapa kita menganggap diri kita-manusia sebagai mahkluk yang tak sempurna?

Sebuah sloka yang indah sekali dari Isha Upanishad mungkin bisa membantu kita memahami kesempurnaan semua yang berasal dari yang maha sempurna, Tuhan dan menemukan jawaban atas pertanyaan - pertanyaan diatas.

Aum Poornamadah Poornamidam
Poornaath Poornam Udachyathe
Poornasya Poornamaadaaya
Poornameva Vasishyathe.

Itu sempurna, ini sempurna
Dari yang sempurna tercipta yang sempurna
Jika yang sempurna diambil dari yang sempurna
Maka yang tersisa adalah yang sempurna

Cacat yang terdapat atau ditemukan di dalam sebuah mobil baru adalah hal yang sudah biasa. Cacat tersebut bisa terjadi karena ketidaksempurnaan dalam proses pembuatan dan perakitan di pabriknya atau saat pengirimannya. Pabrik bukanlah Tuhan Yang Maha Sempurna, tidak ada pabrik ataupun perusahaan yang mampu 100% sempurna dalam produksinya, semua pasti ada kekurangannya. 

Tapi kita-manusia, bukanlah berasal atau buatan pabrik, kita-manusia adalah ciptaan yang bersumber dan berasal dari yang maha sempurna, Tuhan. Lalu mengapa kita merasa dan mengatakan bahwa kita bukanlah mahkluk yang sempurna. Mahkluk yang memiliki banyak sekali ketidaksempurnaan, kekurangan dan keterbatasan, baik jasmani maupun rohani. Padahal kita yakin dan percaya bahwa kita-manusia berasal dan bersumber dari yang maha sempurna, sesuai dengan apa yang tertulis dalam sastra suci. 

Berhentilah berpikir dan mengatakan bahwa kita- manusia adalah ciptaan Tuhan yang tak sempurna. Tidak mungkinlah Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak sempurna, tidak mungkinlah jika Tuhan melakukan kekeliruan atau kesalahan dalam penciptaan-Nya. Tuhan Yang Maha Sempurna menciptakan semua yang ada dalam kesempurnaannya masing - masing. Semua adalah sempurna sesuai dengan tujuan penciptaan dan kelahirannya masing - masing.

Manusia adalah mahkluk yang sempurna dan kesempurnaan itu adalah ketidaksempurnaan ini. Artinya bahwa kita-manusia adalah ciptaan yang sempurna dari Tuhan, kita sempurna sebagai manusia dan perwujudan dari kesempurnaan itu adalah ketidaksempurnaan kita-manusia. 

Adalah kodrat kita untuk memiliki keterbatasan dan kekurangan, jasmani maupun rohani, sesuai tujuan kelahiran yang telah ditetapkan oleh Tuhan, ini adalah kesempurnaan sebagai manusia. 

Adalah kodrat kita sebagai manusia untuk diikat oleh ketiga Guna, atau ketiga sifat alam material, ini adalah kesempurnaan sebagai manusia.

Adalah kodrat kita untuk mampu merasakan Rwa Bhineda, suka - duka, penderitaan dan kebahagiaan, ini adalah kesempurnaan kita sebagai manusia. 

Ketidaksempurnaan itu adalah perwujudan dari kesempurnaan kita sebagai manusia. Kita diciptakan sebagai manusia, ciptaan yang sempurna untuk melaksanakan segala tujuan dari kelahiran yang telah ditetapkan-Nya. Begitupun berbagai mahkluk lainnya diciptakan sempurna oleh-Nya sesuai dengan tujuan kelahirannya ke dunia. Jadi berhentilah mengatakan bahwa kita-manusia adalah mahkluk yang tak sempurna, apalagi hanya sekadar untuk mencari pembenaran atas kekeliruan yang telah diperbuat. 

Contoh sederhana, Samsung adalah salah satu produsen HP ternama di dunia. Ada berbagai tipe HP yang diproduksi oleh Samsung, dari yang termurah sampai yang termahal. Setiap HP memiliki fitur - fitur yang berbeda, dari HP Samsung dengan fitur yang sederhana sampai yang paling canggih. Fitur, kemampuan dan kecanggihannya tergantung tipenya. Semakin canggih sebuah tipe HP semakin mahal harganya. Tapi pabrik Samsung tidak hanya akan memproduksi HP yang mahal saja, tapi juga memproduksi HP yang murah dan terjangkau.

Jika tipe HP yang termurah, tentu fitur, kemampuan dan kecanggihannya masih sangat sederhana, tidak sebanding dengan tipe HP termahal keluaran terbaru. Jika tipe HP yang terbaru memilki kemampuan internetan, HP yang termurah tidak. Perbedaan kemampuan ini bukanlah karena cacat produksi tapi memang diproduksi seperti itu, sesuai tujuan penjualannya.

HP dengan kemampuan yang sederhana, cocok dan sempurna dijual dengan harga murah untuk golongan menengah kebawah. Kelebihan HP ini harganya murah dan terjangkau, kekurangannya fitur - fiturnya masih sangat sederhana. HP yang canggih dan terbaru, cocok dan sempurna dijual dengan harga yang lebih mahal,untuk golongan menengah keatas. Kelebihannya memiliki berbagai fitur canggih, kekurangannya harganya mahal. Karena tidak mungkinlah apabila menjual barang dengan kualitas yang sama dengan harga yang berbeda. 

Seperti halnya produk HP tersebut, demikianpun halnya kita-manusia, kekurangan, keterbatasan dan "ketidaksempurnaan" kita-manusia adalah kesempurnaan kita-manusia. Kesempurnaan sesuai dengan tujuan penciptaan dan kelahiran kita-manusia.

Kekurangan adalah kelebihan, kelebihan adalah kekurangan, ketidaksempurnaan adalah kesempurnaan, kesempurnaan adalah ketidaksempurnaan.
(Ganapatyananda)

Hari Om Tat Sat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar