Mata saya memelototi layar touch
screen 5,2 inchi, salah satu merk HP dari Korea, jari jemari saya menggeser dan
meng-klik hal - hal menarik yang bisa saya baca di dunia maya. Kecanggihan
teknologi membawa banyak kemajuan dalam hal dunia informasi dan komunikasi,
terlepas dari hal negatif yang menyertainya. Namun positif maupun negatif
penggunaan dan manfaat internet dan dunia maya sejatinya tergantung dan kembali
kepada si pengguna, namun saya tidak akan membahas tentang hal tersebut.
Saya termasuk orang yang senang
mengikuti dan menyimak berbagai forum diskusi spiritual khususnya spirtualitas
Hindu yang ada di dunia maya, utamanya Facebook. Disamping saya memang orang yang
sangat tertarik dalam hal spiritualitas, dalam berbagai forum diskusi tersebut
saya juga mendapatkan berbagai tambahan wawasan
dan pengetahuan. Banyak sekali
orang - orang yang mempunyai wawasan spiritual yang lebih yang dapat kita
temukan dalam forum tersebut. Sehingga banyak sekali hal baru utamanya
spiritualitas yang dapat saya dapatkan.
Banyak sekali topik yang menarik
yang dibicarakan dan didiskusikan dalam berbagai forum diskusi spiritual di
dunia maya ini. Dari hal yang mungkin bisa dianggap sederhana sampai hal - hal
yang sepertinya perlu pemahaman yang lebih dalam. Banyak orang yang senang
berbagi pengetahuan spiritualnya, baik dari apa yang mereka ketahui dan
pelajari serta dari pengalaman pribadinya. Dari sebuah topik yang singkat,
sebuah diskusi bisa menjadi sebuah kumpulan berbagai komentar dan pendapat dari
banyak orang. Disinilah saya bisa
menemukan berbagai hal baru dari berbagai pemahaman orang lain yang ikut aktif
terlibat dalam forum diskusi tersebut.
Dilihat dari nama forumnya, yaitu
forum diskusi spiritual, memang forum - forum diskusi di dunia maya ini diikuti
oleh mereka - mereka yang tertarik dan menekuni spiritualitas. Tidak hanya
sekadar mereka - mereka yang hanya sekadar ikut nimbrung namun banyak sekali
praktisi dan tokoh - tokoh spiritual yang bisa dianggap mumpuni dalam hal ini.
Namun tak jarang juga dalam
sebuah diskusi spiritual tersebut berubah menjadi sebuah perdebatan sengit yang seringkali tak ada titik temu
dalam sebuah topik. Hal ini umumnya dipicu oleh mereka yang menuliskan pendapat
dan pemahamannya dari sudut pandang kebenaranya sendiri atau kelompoknya namun
sulit sekali menerima atau sekadar menghargai pendapat dan pemahaman orang
lain. Mereka hanya menganggap kebenaran adalah apa yang mereka sampaikan,
sehingga apa yang diluar itu adalah pemahaman yang keliru. Sehingga tak jarang
pula terjadi saling hujat, saling menjelekan antara satu kelompok spiritual dan
kelompok lainnya. Tapi seru juga, dengan ikut menyimak walaupun tak ikut
mengomentari. Berbagai komentar yang masuk yang ditulis seseorang bisa menjadi
sebuah indikator penilaian dari pembaca yang lain akan seberapa dalam pemahaman
orang tersebut akan apa yang ia komentari dan juga tingkat spiritualitas serta
kepribadiannya.
Topik yang paling sering menjadi
sebuah perdebatan adalah mengenai adat, tradisi, budaya, agama dan bahkan
tentang Tuhan. Dari mereka yang menganut paham konservatif dan sulit sekali
menerima perubahan dengan mereka yang tergolong lebih modern dan cenderung
lebih welcome terhadap perubahan zaman. Dari mereka yang meyakini berbagai
perwujudan Tuhan sebagai satu adanya dengan mereka yang hanya mengakui satu
bentuk Tuhan yang berkepribadian serta dengan mereka yang menyakini Tuhan tanpa
wujud dan lain sebagainya. Padahal semestinya perdebatan - perdebatan seperti
ini tidak harus terjadi apabila mereka benar - benar memahami arti
spiritualitas yang sebenarnya.
Spiritualitas adalah sebuah hal
yang berbeda dengan agama pada umumnya. Dalam sebuah ajaran agama, mungkin kita
akan temukan berbagai perbedaan - perbedaan antara satu agama dengan agama
lainnya. Kita akan temukan berbagai batasan - batasan, apa yang boleh dan apa
yang tidak boleh. Kita akan temukan berbagai ritual yang berbeda dan berbagai
perbedaan lainya. Dan semua perbedaan tersebut dapat memicu gesekan - gesekan
antara umat beragama yang berbeda tersebut. Karena banyak sekali umat beragama
yang mempunyai pemahaman bahwa sesuatu yang berbeda dan diluar ajaran agamanya
adalah sebuah kesesatan. Padahal seperti yang kita ketahui di negara kita
Indonesia ini saja ada lima agama yang diakui, Hindu, Budha, Katolik, Kristen
Protestan dan Islam dan semua agama ini tidak sama bahkan terkadang tampak
sangat kontradiktif.
Sedangkan spiritualitas adalah
sebuah pemahaman tentang Tuhan, tentang
jiwa, manusia dan alam secara mendalam
dan universal. Spiritualitas adalah pemahaman tentang jati diri sejati diluar
semua konsep - konsep agama. Spiritualitas bukanlah sebuah konsep ketuhanan
karena Tuhan tidak dapat dikonsepkan. Spiritualitas bukanlah sebuah keyakinan
kelompok atau masyarakat. Spiritualitas adalah keyakinan dan hubungan yang
sangat pribadi antara manusia dengan Tuhan. Hubungan antara saya dengan Tuhan,
hubungan antara anda dengan Tuhan, tanpa batasan dan tanpa bisa dicampuri. Tidak
ada batasan agama, keyakinan dan kepercayaan, tidak ada ritual baku, bahkan
tidak ada doktrin yang bersifat salah dan benar. Spiritualitas bersifat
universal dan mencakup semua keyakinan dan kepercayaan tanpa batasan - batasan
yang dibuat oleh manusia, karena sejatinya Tuhan itu memang tak terbatas dan
tak dapat dibatasi.
Mereka yang merasa menekuni spiritualitas
namun senantiasa melihat dan menilai benar dan salah dari sudut pandang
keyakinan dan kepercayaannya sendiri dan kelompoknya, serta tidak mampu
menerima kebenaran yang mungkin disampaikan oleh orang lain sejatinya tengah
berkutat dengan agama dan batasan - batasannya, bukan spiritualitas yang
bersifat universal. Mereka yang merasa bahwa hanya mereka yang telah menjalankan
ajaran Tuhan, merasa lebih mulia dan lebih tinggi dari sesamanya, merasa bahwa hanya
mereka memiliki pengetahuan dan hanya mereka yang mengetahui kebenaran,
sejatinya tengah menderita sindrom ego spiritual. Ego yang bahkan lebih
berbahaya dari ego pribadi. Ego yang mampu menjatuhkan seseorang ke dalam
jurang kesombongan dan keangkuhan, tanpa mereka sadari. Ego spiritual ini
muncul ketika seseorang yang sejatinya tekun dalam spiritualitas tetapi
terjebak dalam batasan - batasannya sendiri. Sehingga ketika spiritualitas
semestinya melihat dari berbagai sudut pandang, mereka hanya mampu melihat dari
sudut pandangnya sendiri.
Spiritualitas melampaui semua
batasan - batasan yang dibuat oleh manusia, melampaui semua konsep - konsep
yang mampu dibuat oleh pikiran. Spiritualitas bagaikan sebuah ruang yang
menampung semua konsep yang manusia mampu pikirkan. Dalam spiritualitas segala
konsep ketuhanan yang dijabarkan oleh sebuah agama adalah hanya sekadar usaha
pemahaman kecil dari pikiran kita yang terbatas. Oleh karena itu mereka yang
memahami nilai - nilai spiritualitas bagaikan samudra maha luas yang menerima
berbagai aliran sungai. Perdebatan dalam sebuah diskusi spiritual hanya
menunjukan rendahnya pemahaman seseorang tentang spiritualitas. Terkadang perdebatan
sengit yang terjadi hanya menunjukan ego, fanatisme sempit dan ketidaktahuan
tentang apa yang mereka diskusikan dan bicarakan. Spiritualitas bukanlah
sesuatu yang harus didiskusikan namun harus dipahami dan diaplikasikan dalam
hidup dan kehidupan. Meskipun samudra menerima air dari berbagai aliran sungai, ia tetap merendah dan tidak pernah
melewati garis pantai. Seperti itulah semestinya mereka yang memahami nilai
spiritualitas, menerima dan memahami berbagai konsep dan perbedaan, namun
senantiasa berada dalam batas dan keyakinannya sendiri.
.................................................................................................................
(Ganapatyananda)
.................................................................................................................
(Ganapatyananda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar