Rabu, 18 Maret 2015

Jerat Suka Duka Kehidupan


Kurang tidur karena tuntutan pekerjaan dan kondisi cuaca yang berubah - ubah membuat kondisi badan saya kurang fit dan drop. Sudah dua hari ini saya terserang flu, hidung meler dan badan rasanya lemes. Saya tidak ingin pergi ke dokter, jadi saya hanya beristirahat di rumah, tidur dan makan yang banyak. Saya hanya minum obat flu biasa, memakai minyak angin buat pijit dan kerokan dan berharap kondisi bisa cepat kembali pulih.

Cuaca yang berubah - ubah bikin kita gampang jatuh sakit”, itulah kalimat pertama yang diucapkan oleh seorang artis senior Indonesia dalam sebuah iklan produk minuman kesehatan. Memang benar cuaca yang tak menentu akhir - akhir ini, kadang panas terik namun kemudian berubah  mendung dan hujan lebat membuat tubuh jadi rentan terkena flu, persis seperti yang sedang saya alami sekarang.

Cuaca berubah - berubah, kadang cerah kadang hujan, kadang panas terik kadang sejuk bahkan dingin. Begitupun halnya dengan  hidup dan kehidupan, ada suka dan duka, ada pasang surut, ada yang datang ada yang pergi. Saat dalam “suka”, saat bahagia mungkin kita merasa bahwa hidup ini begitu indah namun sebaliknya saat dalam “duka”, saat kemalangan menimpa kita akan berteriak bahwa hidup ini begitu kejam. Padahal sejatinya semua orang setidaknya memahami dan menyadari bahwa hidup ini tak bisa lepas dari suka dan duka, pasang surut dan perubahan. 

Cuaca yang berubah - ubah membuat tubuh gampang jatuh sakit, namun suka duka dalam hidup hendaknya jangan sampai membuat diri kita lemah atau jatuh. Kita tahu bahwa cuaca yang berubah - ubah membuat tubuh gampang sakit, hingga saat kondisi dimana cuaca tidak menentu kita pun berusaha menjaga kondisi fisik kita dengan asupan makanan yang baik dan sehat serta senantiasa menjaga kebugaran badan. Demikianpun  halnya dengan memahami dan menyadari bahwa hidup senantiasa akan mengalami perubahan, suka duka ataupun pasang surutnya, semestinya kita senantiasa menjaga ketenangan pikiran dan bathin agar tidak terlalu larut baik dalam suka maupun duka. Berusaha senantiasa seimbang dalam suka dan duka serta berbagai perubahan yang terjadi dalam hidup, karena perubahan itu adalah sesuatu yang pasti dan abadi.
Jika untuk menjaga kesehatan tubuh dalam menghadapi kondisi cuaca yang berubah - ubah, cukup dengan asupan makanan yang baik dan sehat, olahraga agar senantiasa fit serta istirahat yang cukup, lalu bagaimana cara kita agar mampu senantiasa menjaga pikiran dan bathin agar senatiasa seimbang dan kuat, serta tidak gampang larut dalam suka dan duka alur kehidupan.

Jawabanya mungkin sangat sederhana namun mungkin pelaksanaan dan aplikasinya yang agak sulit. Baik suka maupun duka adalah sebuah jerat bagi manusia. Saat “suka” kita dijerat dengan kesenangan akan sebuah pencapaian dari keinginan kita. Jerat tersebut menarik dan membawa kita bagaikan terbang melambung tinggi. Saat “duka” kita dijerat oleh kesedihan akan sebuah kemalangan atau hal yang tak sesuai dengan harapan kita. Jerat duka seakan menarik dan membawa kita masuk kelubang gelap dan menjatuhkan kita disana.  

Jerat “suka” yang menarik dan membawa kita melambung tinggi suatu saat bisa menjatuhkan kita saat kita dalam ketinggian. Semakin tinggi maka saat terjatuh pun akan semakin sakit dan mematikan. Jerat “suka” membuat kita lupa bahwa pasti ada “duka” yang akan menyertai atau mengikuti di kemudian hari. Saat jerat “suka” ini sangat kuat, saat kita hanya tahu menikmati kesenangan maka saat duka datang, meskipun hanya sebuah badai kecil, ia akan mampu membuat kita terjungkal dan terjerumus dalam kesedihan yang dalam. 

Demikianpun jerat “duka” membuat seseorang lupa bahwa dibalik semua kedukaan ada hikmah, ada pembelajaran dan kebahagiaan yang menyertainya. Saat jerat “duka” ini bagaikan menarik kita ke dalam lubang yang gelap atau akan menjatuhkan kita, apabila kita semakin terpuruk, dan tak berusaha untuk bangkit maka kita tak akan pernah menyadari bahwa disana ada sebuah titik terang dan pembelajaran yang akan membuat kita semakin kokoh.

Sadar bahwa hidup tak akan pernah lepas dari suka dan duka harus membuat kita senantiasa bersyukur dalam segala hal. Senantiasa bersyukur akan membebaskan kita dari jerat - jerat suka dan duka dalam hidup. Syukur ibarat pisau yang tajam yang mampu memotong semua jerat dan ikatan suka duka. Rasa syukur membuat kita tak takabur saat dalam suka, rasa syukur menjadikan kita mampu melihat hikmah dari segala kejadian dalam hidup, utamanya saat duka menimpa. Rasa syukur memberikan kita keseimbangan dalam pikiran dan bathin terhadapa pasang surut dan suka duka kehidupan. Syukur adalah kunci untuk membuka pintu kedamaian bathin.

Jika rasa syukur memberikan keseimbangan pikiran dan bathin kepada pikiran dan bathin, kemudian bagaimana cara kita menjaga kebugaran pikiran, bathin atau mental kita dalam menghadapi suka duka kehidupan ini. Demi menjaga kebugaran tubuh, seseorang wajib untuk sedikit melakukan olah tubuh atau olahraga, demikianpun untuk menjaga kebugaran pikiran dan bathin atau mental seseorang wajib melakukan sedikit olah pikiran dan bathin. Olah pikiran dan bathin yang dimaksud disini adalah meditasi. Seperti halnya berolahraga secara teratur memberikan manfaat kesehatan tubuh bagi kita, pun demikian halnya dengan meditasi rutin akan memberikan manfaat kesehatan bagi pikiran dan bathin kita. 

Badan yang bugar dan sehat membuat kita tidak akan gampang jatuh sakit, dalam kondisi cuaca apapun. Pikiran dan bathin yang sehat membuat kita mampu seimbang dalam suka dan duka. Mental yang sehat tidak akan mudah mengalami depresi saat mengalami kemalangan atau duka. Jadi kesimpulannya adalah ada dua hal yang mampu membebaskan kita dari jerat suka maupun duka ini serta untuk menguatkan pikiran, bathin dan jiwa kita saat mengarungi samudra kehidupan ini, yang penuh suka duka dan pasang surut. Dua hal tersebut adalah:
  1. Rasa syukur, rasa syukur ibarat asupan makanan yang sehat untuk pikiran dan jiwa kita. Makanan yang sehat membuat badan sehat, rasa syukur membuat pikiran dan jiwa senantiasa bahagia.
  2. Meditasi, ibarat olahraga yang membuat badan sehat dan bugar. Meditasi juga ibarat istirahat yang penting bagi tubuh dan jiwa. Meditasi membuat pikiran dan jiwa senantiasa seimbang dan kuat. Pikiran dan jiwa yang kuat dan senantiasa seimbang dalam suka dan duka membuat kita mampu melihat berbagai hikmah dan pembelajaran dalam segala peristiwa.
Senantiasa melakukan dua hal diatas akan membuat kita memahami dan menyadari bahwa hidup dan kehidupan ini senantiasa memiliki dua sisi yang berbeda yang tak pernah terpisahkan. Bagaikan dua sisi keping uang logam, suka duka adalah satu adanya, yang membedakannya adalah dari suduit pandang mana kita melihatnya. Dan dengan senantiasa bersyukur dan bermeditasi, dengan pikiran dan jiwa yang seimbang dan kuat kita akan mampu senantiasa melihatnya dari sudut pandang yang baik tau positif. Bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya dan itu pasti yang terbaik bagi kita, bagi anda dan bagi semua orang. Semoga semua berbahagia, Om Shantih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar