Jumat, 15 Mei 2015

Tumpek Landep



Dengan ketajaman(LANDEP) pikiran yang telah dianugerahkan Tuhan, manusia telah mampu menemukan dan membuat berbagai perlatan yang mampu untuk membantu dan memudahkannya untuk hidup dan mencapai kesejahteraan(LANDUH).


Saatnya berterima kasih untuk itu semua, berterima kasih kepada Tuhan, berterima kasih pada semua peralatan yang membantu dan mempermudah kehidupan. Meskipun benda - benda tersebut hanyalah benda mati, namun begitu besar guna dan jasanya dalam membantu dan mempermudah manusia dalam berbagai hal dan kegiatan dalam kehidupan, maka adalah sebuah kewajiban bagi manusia untuk senantiasa berterima kasih

Tumpek Landep bukan sekadar sebuah ritual tanpa makna, bukan sekadar mempersembahkan sesaji dan bebantenan kepada berbagai peralatan tajam dari besi, kendaraan dan sebagainya. Namun Tumpek Landep adalah sebuah tradisi mulia dari manusia yang senantiasa berterima kasih kepada apapun yang telah berkontribusi positif bagi hidup dan kehidupan.

Dari pikiran yang tajam yang mampu menghasilkan berbagai hal, berbagai penemuan, berkembang menjadi pikiran yang dipenuhi rasa terima kasih atas berbagai penemuan tersebut.. Pikiran yang dipenuhi rasa terima kasih adalah pikiran yang dipenuhi oleh kesadaran. Pikiran yang tajam bertumbuh dan berkembang menjadi kesadaran yang tajam. Kesadaran bahwa semua adalah perwujudan dari Tuhan itu sendiri. Kesadaran untuk senantiasa berterima kasih atas segala karunianya. Berterima kasih atas ketajaman pikiran, berterima kasih atas kesadaran yang tajam, berterima kasih atas segala peralatan yang telah mampu diciptakan karenanya.

Terima kasih Tuhan, terima kasih kepada keris, pisau dapur, blakas, sabit, cangkul, mobil, motor, kapal, pesawat, terima kasih kepada semua. "Narayana Evedam Sarvam", semua ini tiada lain adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa.

Rahajeng Rerainan Tumpek Landep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar