Dengan ketajaman(LANDEP) pikiran yang telah dianugerahkan Tuhan, manusia
telah mampu menemukan dan membuat berbagai perlatan yang mampu untuk membantu
dan memudahkannya untuk hidup dan mencapai kesejahteraan(LANDUH).
Saatnya berterima kasih untuk itu semua, berterima kasih kepada Tuhan,
berterima kasih pada semua peralatan yang membantu dan mempermudah kehidupan.
Meskipun benda - benda tersebut hanyalah benda mati, namun begitu besar guna
dan jasanya dalam membantu dan mempermudah manusia dalam berbagai hal dan
kegiatan dalam kehidupan, maka adalah sebuah kewajiban bagi manusia untuk
senantiasa berterima kasih
Tumpek Landep bukan sekadar sebuah ritual tanpa makna, bukan sekadar
mempersembahkan sesaji dan bebantenan kepada berbagai peralatan tajam dari
besi, kendaraan dan sebagainya. Namun Tumpek Landep adalah sebuah tradisi mulia
dari manusia yang senantiasa berterima kasih kepada apapun yang telah
berkontribusi positif bagi hidup dan kehidupan.
Dari pikiran yang tajam yang mampu menghasilkan berbagai hal, berbagai
penemuan, berkembang menjadi pikiran yang dipenuhi rasa terima kasih atas
berbagai penemuan tersebut.. Pikiran yang dipenuhi rasa terima kasih adalah
pikiran yang dipenuhi oleh kesadaran. Pikiran yang tajam bertumbuh dan
berkembang menjadi kesadaran yang tajam. Kesadaran bahwa semua adalah
perwujudan dari Tuhan itu sendiri. Kesadaran untuk senantiasa berterima kasih
atas segala karunianya. Berterima kasih atas ketajaman pikiran, berterima kasih
atas kesadaran yang tajam, berterima kasih atas segala peralatan yang telah
mampu diciptakan karenanya.
Terima kasih Tuhan, terima kasih kepada keris, pisau dapur, blakas, sabit,
cangkul, mobil, motor, kapal, pesawat, terima kasih kepada semua.
"Narayana Evedam Sarvam", semua ini tiada lain adalah perwujudan
Tuhan Yang Maha Esa.
Rahajeng Rerainan Tumpek Landep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar